Minggu, 20 Desember 2015

beberapa hal yang mengakibatkan rusaknya lahan pertanian


Beberapa hal yang mengakibatkan rusaknya tanah/lahan

·         Kerusakan lahan akibat erosi

·         Pencemaran agrokimia

·         Pencemaran industri

·         Pertambangan

1.      Kerusakan lahan akibat erosi

Penggunaan lahan tanpa diimbangi dengan upaya konservasi dan perbaikan lahan akan menyebabkan degradasi lahan. Lahan di daerah hulu dengan lereng curam yang hanya sesuai untuk hutan, apabila mengalami alih fungsi lahan menjadi lahan pertanian tanaman semusim akan rentan terhadap bencana erosi dan atau tanah longsor. Perubahan penggunaan lahan miring dari vegetasi permanen (hutan) menjadi lahan pertanian intensif menyebabkan tanah menjadi lebih mudah teregredasi oleh erosi tanah. Praktek penebangan dan perusakan hutan (deforesterisasi) merupakan penyebab utama terjadinya erosi di kawasan daerah aliran sungai (DAS).

2.      Pencemaran agrokimia

Tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan di lingkungan dapat disebabkan karena penggunaan agrokimia (pupuk dan pestisida) yang tidak proporsional.

Dampak negatif dari penggunaan agrokimia antara lain berupa pencemaran air, lahan, tanah, dan hasil pertanian, gangguan kesehatan petani, menurunnya keanekaragaman hayati, ketidakberdayaan petani dalam pengadaan bibit, pupuk kimia dan dalam menentukan komoditas yang akan ditanam.

Penggunaan pestisida yang berlebih dalam kurun waktu yang panjang akan berdampak pada kehidupan dan keberadaan musuh alami hama dan penyakit, serta berdampak pada kehidupan biota tanah. Hal ini mengakibatkan terjadi ledakan hama penyakit dan degradasi biota tanah.

Penggunaan pupuk kimia yang berkonsentrasi tinggi dan dengan dosis yang tinggi dalam kurun waktu yang panjang menyebabkan terjadinya kemerosotan kesuburan tanah karena terjadi ketimpangan hara atau kekurangan hara lain, dan semakin merosotnya kandungan bahan organik tanah.

3.       Pencemaran industri

Pencemaran dan kerusakan lingkungan di lingkungan  pertanian juga dapat juga disebabkan karena kegiatan industri. Pengembangan sektor industri akan berpotensi mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan pertanian dikarenakan adanya limbah cair, gas dan padatan yang asung bagi lingkungan pertanian. Dampak nrgatif yang timbul dapat berupa gas buang seperti belerang dioksida (SO2) akan mengakibatkan terjadinya hujan asam dan akan merusak lahan pertanian. Di samping itu, adanya limbah cair dengan kandungan logam berat beracun (Pb, Ni, Cd, Hg) akan mengakibatkan degradasi lahan pertanian dan terjadinya pencemaran dakhil. Limbah cair ini apabila masuk ke badan pengairan mengakibatkan sebaran dampak negatifnya meluas. Penggalakan terhadap program kali bersih dan langit biru perlu dilakukan, dan penerapan sangsi bagi perusahaan yang mengotori tanah, air, serta udara.
4.      Pertambangan

Usaha pertambangan besar sering dilakukan di atas lahan yang subur atau hutan yang permanen. Dampak negatif pertambangan dapat berupa rusaknya permukaan bekas penambangan yang tidak teratur, hilangnya lapisan tanah yang subur, dan sisa ekstraksi (tailing) yang akan berpengaruh pada reaksi tanah dan komposisi tanah. Sisa ekstraksi ini bisa bereaksi sangat asam atau sangat basa, sehingga akan berpengaruh pada degradasi kesuburan tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar