Beberapa hal
yang mengakibatkan rusaknya tanah/lahan
·
Pencemaran agrokimia
·
Pencemaran industri
·
Pertambangan
1. Kerusakan
lahan akibat erosi
Penggunaan lahan tanpa diimbangi dengan
upaya konservasi dan perbaikan lahan akan menyebabkan degradasi lahan. Lahan di
daerah hulu dengan lereng curam yang hanya sesuai untuk hutan, apabila
mengalami alih fungsi lahan menjadi lahan pertanian tanaman semusim akan rentan
terhadap bencana erosi dan atau tanah longsor. Perubahan penggunaan lahan
miring dari vegetasi permanen (hutan) menjadi lahan pertanian intensif
menyebabkan tanah menjadi lebih mudah teregredasi oleh erosi tanah. Praktek penebangan
dan perusakan hutan (deforesterisasi) merupakan penyebab utama terjadinya erosi
di kawasan daerah aliran sungai (DAS).
2. Pencemaran
agrokimia
Tingkat pencemaran dan kerusakan
lingkungan di lingkungan dapat disebabkan karena penggunaan agrokimia (pupuk
dan pestisida) yang tidak proporsional.
Dampak negatif dari penggunaan agrokimia
antara lain berupa pencemaran air, lahan, tanah, dan hasil pertanian, gangguan
kesehatan petani, menurunnya keanekaragaman hayati, ketidakberdayaan petani
dalam pengadaan bibit, pupuk kimia dan dalam menentukan komoditas yang akan
ditanam.
Penggunaan pestisida yang berlebih dalam
kurun waktu yang panjang akan berdampak pada kehidupan dan keberadaan musuh
alami hama dan penyakit, serta berdampak pada kehidupan biota tanah. Hal ini
mengakibatkan terjadi ledakan hama penyakit dan degradasi biota tanah.
Penggunaan pupuk kimia yang
berkonsentrasi tinggi dan dengan dosis yang tinggi dalam kurun waktu yang
panjang menyebabkan terjadinya kemerosotan kesuburan tanah karena terjadi
ketimpangan hara atau kekurangan hara lain, dan semakin merosotnya kandungan
bahan organik tanah.
3. Pencemaran industri
Pencemaran dan kerusakan lingkungan di lingkungan pertanian juga dapat juga disebabkan karena
kegiatan industri. Pengembangan sektor industri akan berpotensi mengakibatkan
dampak negatif terhadap lingkungan pertanian dikarenakan adanya limbah cair,
gas dan padatan yang asung bagi lingkungan pertanian. Dampak nrgatif yang
timbul dapat berupa gas buang seperti belerang dioksida (SO2) akan
mengakibatkan terjadinya hujan asam dan akan merusak lahan pertanian. Di samping
itu, adanya limbah cair dengan kandungan logam berat beracun (Pb, Ni, Cd, Hg)
akan mengakibatkan degradasi lahan pertanian dan terjadinya pencemaran dakhil. Limbah
cair ini apabila masuk ke badan pengairan mengakibatkan sebaran dampak
negatifnya meluas. Penggalakan terhadap program kali bersih dan langit biru
perlu dilakukan, dan penerapan sangsi bagi perusahaan yang mengotori tanah, air,
serta udara.
4. Pertambangan
Usaha pertambangan besar sering dilakukan di atas
lahan yang subur atau hutan yang permanen. Dampak negatif pertambangan dapat
berupa rusaknya permukaan bekas penambangan yang tidak teratur, hilangnya
lapisan tanah yang subur, dan sisa ekstraksi (tailing) yang akan berpengaruh
pada reaksi tanah dan komposisi tanah. Sisa ekstraksi ini bisa bereaksi sangat
asam atau sangat basa, sehingga akan berpengaruh pada degradasi kesuburan
tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar