Senin, 14 Desember 2015



PENGENALAN MIKROSKOP DAN SEL TANAMAN
(Laporan Praktikum Biologi Pertanian)
 
 
 
Oleh
Fathur Rohman
E1A114008
Kelompok 2
  
 
 
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2014
 
 
 
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Mikroskop merupakan alat utama yang digunakan dilaboratorium mikrobiologi. Dengan bantuan mikroskop kita dapat mengamati bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop berfungsi untuk membesarkan benda yang dilihat sehingga memudahkan kita untuk mengamati benda yang renik. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita untuk mengamati objek yang berukuran sangat kecil. Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil, (Widyatmoko, 2008).
Mikroskop yang pertama digunakan oleh ilmuan (saintis) zaman Renaissans, dan mikroskop yang mungkin kita gunakan adalah mikroskop cahaya. Dalam mikroskop cahaya (light microscope, LM), cahaya nampak diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa kaca (Cambell, 2010).
Sel adalah unit terkecil yang menunjukkan semua sifat yang dihubungkan dengan kehidupan. Suatu sel lurus memperoleh energi dari luar untuk digunakan dalam proses-proses vitalnya, misalnya pertumbuhan, perbaikan, dan reproduksi (Stanfield, 2006).
Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengenali bagian-bagian mikroskop serta apa fungsinya secara detail agar dapat menggunakannya secara terampil. Dan mengenali bentuk sel-sel yang terdapat pada tumbuhan, baik sel yang mati maupun sel hidup.


TINJAUAN PUSTAKA
Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek (1632-1723) yang berkebangsaan Belanda, dengan mikroskop yang masing-masing terdiri atas lensa tunggal hasil gosokan rumah yang ditanam dalam kerangka kuningan dan perak. Kekuatan perbesaran tertinggi yang dapat dicapainya hanyalah 200-300 kali, mikroskop ini sedikit sekali persamaannya dengan mikroskop cahaya majemuk yang ada sekarang (Purba, 1999).
Karena panca indra manusia memiliki kemampuan yang terbatas, banyak masalah mengenai organisme yang ingin dipecahkannya hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat-alat. Adapun alat yang digunakan adalah mikroskop (Latin : mickro = kecil, spocopium = penglihatan) yang memungkinkan seseorang untuk dapat mengamati objek (Latin : objectum = sesuatu yang diketengahkan) dan gerakan yang sangat halus sehingga tidak dapat dilihat oleh kekuatan mata telanjang. Jadi pengertian dari mikroskop adalah alat bantu yang digunakan seseorang untuk mengamati objek yang mempunyai gerakan yang sangat halus dan tidak dapat dilihat oleh mata telanjang (Anonymous, 2008)
Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar,yang disebut gagang putar (Volk, 1984).
Mikroskop merupakan alat utama yang digunakan dilaboratorium mikrobiologi. Dengan bantuan mikroskop kita dapat mengamati bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop berfungsi untuk membesarkan benda yang dilihat sehingga memudahkan kita untuk mengamati benda yang renik. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita untuk mengamati objek yang berukuran sangat kecil. Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil (Widyatmoko, 2008).
Sel adalah unit terkecil yang menunjukkan semua sifat yang dihubungkan dengan kehidupan. Suatu sel lurus memperoleh energi dari luaruntuk digunakan dalam proses-proses vitalnya, misalnya pertumbuhan, perbaikan, dan reproduksi (Stanfield, 2006)
Ketika Robert Hooke, orang inggris yang biasa melakukan eksperimen diabad XVII, memeriksa gabus dibawah kaca pembesar ,kelihatannya ia terdiri dari kompartemen-kompartemen yang persis sama seperti kompartemen sarang lebah atau sel-sel sebuah penjara. Oleh karena itu, sudah sewajarnya kalau ia menyebut kompartemen tumbuhan ini dengan istilah sel. Penyelidik-penyelidik selanjutnya terkesan oleh dinding yang kuatdan tebal dari sel tumbuh-tumbuhan. Mereka juga terkesan oleh fakta bahwa, walaupun beberapa sel tampak terisi sesuatu, beberapa sel lain kelihatan kosong. Oleh karena itu, mereka dapat berpendapat bahwa dinding sel merupakan suatu yang penting. Mereka tidak menyadari bahwa jika sel tertentu kelihatan kosong ketika dilihat melalui mikroskop, tak lain hanyalah karena isinya telah keluar ketika sel itu sedang disiapkan untuk pemeriksaan mikroskopik. Kemudian diketahui bahwa sel juga dapat ditemukan padahewan, tetapi ahli-ahli biologi pada waktu itu tidak menduga tentang luasnya distribusi dan pentingnya sel-sel itu (Clark, 2007).
Baru pada abad XIX para ilmuwan menyadari arti sebenarnya dari sel. Dari tahun 1838 sampai tahun 1939, 2 orang ahli fisologi jerman,Theodor Schwan dan Matthias Jakob Schleiden, masing-masing bekerja secara sendiri-sendiri mengajukan suatu teori sel yang baru dan revolusioner. Mereka menganggap bahwa makhluk hidup dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks, hampir sepenuhnya tesusun dari sel dan bahwa sel-sel ini memainkan peranan-peranan penting dalam semua kegiatan hidup, kemudian diketahui bahwa tidak hanya tubuh hewan dan tumbuh-tumbuhan saja yang lebih tinggi terdiri dari banyak sel, akan tetapi setiap makhluk hidup berasal dari perkembangan satu sel tunggal (Clark,2007).
Sel beraneka ragam bentuk maupun ukurannya. Pada umumnya sel berukuran sangat kecil atau mikroskopik. Sel mulai dikenal sejak ditemukannya mikroskop. Berdasarkan ada atau tidaknya membran inti, sel dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu prokariotik merupakan sel yang memiliki membran inti dan eukariotik adalah sel yang memiliki membran inti (Clark, 2007).
Sel adalah segumpal protoplasma yang berinti, sebagai individu yang berfungsi menyelenggarakan seluruh aktivitas untuk kebutuhan hidupnya. Sel itu setelah tumbuh dan berdeferensiasi, akan berubah bentuknya sesuai dengan fungsinya, ada yang menjadi epidermis berfungsi untuk melindungi sel-sel sebelah dalamnya ada yang menjadi tempat penyediaan makanan, ada yang berfungsi menjadi tempat persediaan makanan dan lain-lain (Yekti, 1994).
Ada tiga keistimewaan yang khas pada sel tumbuhan : dinding sel dengan selulosa, vakuola (yang memberi tekanan dan memperbesar volume serta luas permukaan meskipun dengan protoplasma sedikit), dan plastida, khususnya kloroplas. Vakuola dapat ditemui pada anggota kelima dunia, namun vakuola besar di pusat sel ada pada hampir semua sel tumbuhan, cendawan, dan beberapa protista. Kloroplas hanya terdapat pada tumbuhan dan beberapa protista (bergantung pada golongannya) (Suwasono, 1987).
Sel sendiri sebagai dasar menyusun suatu organisme yang terdiri dari inti (nukleus) yang terbungkus oleh membran atau struktur serupa tanpa membran. Tidak ada kehidupan dalam satuan yang lebih kecil dari pada sel. Sel terbentuk hanya dengan pembelahan sel-sel sebelumnya. Sel dicirikan oleh adanya molekul makro khusus, seperti pati dan selulosa, yang terjadi dari ratusan sampai ribuan gula atau molekul lain selain itu sel juga dapat dicirikan oleh adanya molekul makro seperti protein dan asam nukleat baik DNA atau RNA yang tersusun sebagai rantai yang terdiri dari ratusan sampai ribuan molekul. Pada tumbuhan istilah sel meliputi protoplasma dan dinding sel yang ada sedangkan pada organisme multi sel yang ada membentuk struktur kompleks yaitu jaringan dan organ. Sel pada organisme multi sel tidak sama satu dengan lainnya tetapi masing-masing mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Pada awalnya struktur dinding sel yang ada pada tumbuhan dianggap sebagai sel mati hasil ekskresi zat hidup dalam sel akan tetapi baru-baru ini makin banyak ditemui bukti bahwa ada satuan organik yang ada diantara protoplasma dan dinding, khususnya pada sel muda (Kamajaya, 1996).
Sel tumbuhan mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Ada yang berbentuk peluru, prisma, dan memanjang seperti rambut atau seperti ular. Sel tumbuhan mempunyai dua bagian pokok yang berbeda dari hewan yaitu vakuola, plastida dan dinding sel. Vakuola dan plastida merupakan bagian hidup dari sel tumbuhan dan disebut protoplas. Sedangkan dinding sel yang berfungsi untuk melindungi isi sel atau lumen yang ada di protoplasma disebut bagian sel yang mati. Hal ini terlihat pada sel gabus tumbuhan yang tergolong sel mati karena hanya memiliki inti sel dan sitoplasma, sehingga ruang antar selnya kosong. Bentuk sel gabus heksagonal, tersusun rapat antara satu dan lainnya (Pramesti, 2000).


BAHAN DAN METODE

Bahan dan Alat

Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah; sel cyticus t.s stem.

Alat

            Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
a.              Mikroskop, digunakan untuk melihat sel-sel tanaman atau benda yang berukuran mikro.
b.             Buku gambar, untuk menggambar microskop dan sel.
c.              Pensil warna, untuk mewarnai gambar yang telah digambar pada buku gambar.
d.             Alat tulis, untuk mencatat materi apa yang telah diberikan oleh asisten.

Waktu dan Tempat

   Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 02 Oktober 2014 pukul 08.00 – 10.00 WITA. Tempat pelaksanaan di Laboratorium Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat.

Prosedur Kerja

Pelaksanaan praktikum ini meliputi dua tahapan dalam pelaksanaan praktikum yaitu :

Pelaksanaan

1.             Mencari bidang penglihatan.
2.             Mencari bayangan sediaan.
3.             Mempersiapkan bahan untuk diamati.
4.             Memelihara mikroskop.
5.             Pengukuran mikroskopis/mikrometri.

Pengamatan

Ø   Mengamati bagian-bagian mikroskop dan menggambarkannya secara visual serta memberikan keterangan pada tiap-tiap bagian pada gambar.
Ø   Mengamati bagian-bagian sel menggambarkannya secara visual serta memberikan keterangan pada tiap-tiap bagian pada gambar.


 HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

            Hasil dari praktikum ini berupa beberapa data pengamatan yang dapat dilihat pada beberapa tabel berikut :

Tabel 1. Hasil pengamatan bagian-bagian mikroskop

 
Keterangan
1.      Lensa.
2.      Tabung okuler
3.      Revolver
4.      Lensa objektif perbesaran lemah
5.      Lensa objektif perbesaran kuat
6.      Meja benda
7.      Penjepit
8.      Kaki mikroskop
9.      Cermin
10.  Diafragma
11.  Lensa mikroskop
12.  Pemulas halus
13.  Pemutar kasar
 
 
 
 

Tabel 2. Hasil pengamatan bagian-bagian sel

 
Keterangan
Sel cyticus t.s stem

 

Pembahasan

Eyepiece/oculars (lensa okuler) berfungsi untuk membesarkan bayangan yang dibentuk lensa obyektif. Revolving nosepiece (lensa pemutar objektif) berfungsi untuk memutar lensa obyektif sehingga mengubah pembesaran. Observation tube (tabung pengamatan/tabung okuler) berfungsi untuk pengamatan benda. Stage (meja benda) berfungsi untuk meletakkan benda. Condensen berfungsi untuk mengumpulkan cahaya agar tertuju kelensa objektif. Objektivelense (lensa objektif) berfungsi untuk memperbesar spesimen.. Diopter adjustment ring (cincin pengatur diopter) berfungsi untuk menyamakan fokus. Interpupilar distance adjustment knop  berfungsi untuk mengatur jarak interpupilar. Specimen holder berfungsi untuk menjepit spesimen. Illuminator berfungsi Sebagai sumber cahaya. Vertical feed knop (sekrup pengatur vertikal) berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan objek gelas. Horizontal feed knop (sekrup pengatur horizontal) berfungsi untuk menggeser ke kanan/kiri obyek gelas. Coarse focus knop (sekrup fokus kasar) berfungsi menaikturunkan meja benda (untuk mencari fokus) secara kasar dan cepat. Fine focus knop (sekrup fokus halus) berfungsi Menaik turunkan meja secara halus dan cepat. Observation tube securing knop (sekrup pengencang tabung okuler) berfungsi Untuk mengencangkan tabung okuler. Condenser adjustment knop (sekrup pengatur kondenser) berfungsi Untuk menaikturunkan kondenser.
Oculars eyepiece (lensa okuler) berfungsi untuk membesarkan bayangan yang dibentuk lensa obyektif.  Zoom control knop (sekrup pengatur pembesaran) berfungsi untuk memutar obyektif sehingga mengubah pembesaran. Focusing knop (sekrup pengatur pembesaran) berfungsi untuk mengatur fokusnya spesimen yang akan dilihat. Stage plate berfungsi sebagai tempat pelat spesimen diletakkan.  Stage clip berfungsi untuk menjepit spesimen.
Dari percobaan ini, hasil yang kami dapat adalah mengetahui bagaimana bentuk sel cyticus t.s stem dan mendapatkan pengetahuan tentang microskop. sel cyticus t.s stem memiliki ruang kosong yang berbentuk bulat tidak sempurna pada bagian tengahnya, bentuk yang kami amati hampir menyerupai bentuk bintang dan memiliki warna yang berbeda antara bagian luar dan bagian tengah. Microskop cahaya hanya dapat digunakan apabila ada cahaya secara langsung baik cahaya matahari maupun cahaya lampu. Sehingga, microskop cahaya dapat digunakan meskipun didalam hutan, asalkan terdapat sinar matahari.


KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Percobaan yang telah dilakukan menghasilakan kesimpulan sebagai berikut :
1.      Untuk melihat benda yang tidak bisa dilihat dengan mata, maka kita memerlukan alat bantu untuk melihat benda tersebut adalah mikroskop.
2.      Pembesaran suatu mikroskop merupakan hasil kali antara perbesaran gabungan dari lensa obyektif dan lensa okuler.
3.      Mikroskop terdiri dari bagian-bagian yang dikelompokkan atas bagian mekanis dan bagian optik.
4.      Dengan mempelajari pengenalan mikroskop, akan memudahkan praktikan dalam melakukan peneltian yang melibatkan penggunan mikroskop.
5.       Sel hidup adalah sel yang masih menunjukkan aktivitas kehidupan yang ditunjukkan dengan adanya bagian-bagian protoplas dalam sel atau dengan adanya hasil metabolisme yang berupa bahan ergastik. Sedangkan sel mati hanya berpa ruang kosong yang dibatasi oleh dinding sel.
6.       Sel hidup antara lain pada kunyit, bayam, daun hydrilla, dan sawi sedangkan sel mati terdapat pada sel gabus ubi kayu.

Saran

Adapun saran yang diberikan oleh penulis adalah sebaiknya dalam melakukan percobaan, di perlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan, serta ada baiknya alat dan bahan yang akan digunakan lebih dilengkapi, sehingga menunjang proses kerja pada saat melakukan praktek.


DAFTAR PUSTAKA

Clark, L George. 2007. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 5.PT. Widyadara :Yogyakarta.

Kamajaya.1996. Sains Biologi. Ganesa Exact. Bandung.

Pramesti, Hening Tjaturina. 2000. Mikroskop dan Sel FK. Unlam. Banjarbaru.

Purba, M dan kawan-kawan. 1999. Kimia. Erlangga. Jakarta.

Stanfield, William, dkk. 2006. Biologi Molekuler dan Sel.Erlangga : Jakarta.

Volk dan Wheeler. 1984. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid I. Erlangga. Jakarta.

Widyatmoko, Arif. 2008. Mengenal Laboratorium Biologi.Erlangga : Jakarta

Yekti, S. 1994. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar