PENGENALAN MIKROSKOP DAN SEL TANAMAN
(Laporan Praktikum Biologi Pertanian)
Oleh
Fathur Rohman
E1A114008
Kelompok 2
PROGRAM STUDI BUDIDAYA
PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2014
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Mikroskop
merupakan alat utama yang digunakan dilaboratorium mikrobiologi. Dengan bantuan
mikroskop kita dapat mengamati bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang. Mikroskop berfungsi untuk membesarkan benda yang dilihat
sehingga memudahkan kita untuk mengamati benda yang renik. Mikroskop
merupakan alat bantu yang memungkinkan kita untuk mengamati objek yang
berukuran sangat kecil. Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang
organisme yang berukuran kecil, (Widyatmoko, 2008).
Mikroskop
yang pertama digunakan oleh ilmuan (saintis) zaman Renaissans, dan mikroskop
yang mungkin kita gunakan adalah mikroskop cahaya. Dalam mikroskop cahaya
(light microscope, LM), cahaya nampak diteruskan melalui spesimen dan kemudian
melalui lensa kaca (Cambell, 2010).
Sel
adalah unit terkecil yang menunjukkan semua sifat yang dihubungkan dengan kehidupan. Suatu sel lurus memperoleh energi dari
luar untuk digunakan dalam
proses-proses vitalnya, misalnya pertumbuhan, perbaikan, dan reproduksi
(Stanfield, 2006).
Tujuan
Tujuan praktikum ini
adalah untuk mengenali bagian-bagian mikroskop serta apa fungsinya secara
detail agar dapat menggunakannya secara terampil. Dan mengenali bentuk sel-sel
yang terdapat pada tumbuhan, baik sel yang mati maupun sel hidup.
TINJAUAN
PUSTAKA
Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek (1632-1723)
yang berkebangsaan Belanda, dengan mikroskop yang masing-masing terdiri atas
lensa tunggal hasil gosokan rumah yang ditanam dalam kerangka kuningan dan
perak. Kekuatan perbesaran tertinggi yang dapat dicapainya hanyalah 200-300
kali, mikroskop ini sedikit sekali persamaannya dengan mikroskop cahaya majemuk
yang ada sekarang (Purba, 1999).
Karena panca indra
manusia memiliki kemampuan yang terbatas, banyak masalah mengenai organisme
yang ingin dipecahkannya hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat-alat.
Adapun alat yang digunakan adalah mikroskop (Latin : mickro = kecil, spocopium
= penglihatan) yang memungkinkan seseorang untuk dapat mengamati objek (Latin :
objectum = sesuatu yang diketengahkan) dan gerakan yang sangat halus sehingga
tidak dapat dilihat oleh kekuatan mata telanjang. Jadi pengertian dari
mikroskop adalah alat bantu yang digunakan seseorang untuk mengamati objek yang
mempunyai gerakan yang sangat halus dan tidak dapat dilihat oleh mata telanjang
(Anonymous, 2008)
Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa
cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler
(dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran
yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar,yang disebut
gagang putar (Volk, 1984).
Mikroskop
merupakan alat utama yang digunakan dilaboratorium mikrobiologi. Dengan bantuan
mikroskop kita dapat mengamati bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang. Mikroskop berfungsi untuk membesarkan benda yang dilihat
sehingga memudahkan kita untuk mengamati benda yang renik. Mikroskop
merupakan alat bantu yang memungkinkan kita untuk mengamati objek yang
berukuran sangat kecil. Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang
organisme yang berukuran kecil (Widyatmoko, 2008).
Sel
adalah unit terkecil yang menunjukkan semua sifat yang dihubungkan dengan kehidupan. Suatu sel lurus memperoleh energi dari
luaruntuk digunakan dalam
proses-proses vitalnya, misalnya pertumbuhan, perbaikan, dan reproduksi (Stanfield,
2006)
Ketika Robert Hooke, orang inggris
yang biasa melakukan eksperimen diabad XVII, memeriksa gabus dibawah kaca
pembesar ,kelihatannya ia terdiri dari kompartemen-kompartemen yang persis sama
seperti kompartemen sarang lebah atau sel-sel sebuah penjara. Oleh karena itu,
sudah sewajarnya kalau ia menyebut kompartemen tumbuhan ini dengan istilah sel.
Penyelidik-penyelidik selanjutnya terkesan oleh dinding yang kuatdan tebal dari
sel tumbuh-tumbuhan. Mereka juga terkesan oleh fakta bahwa, walaupun beberapa
sel tampak terisi sesuatu, beberapa sel lain kelihatan kosong. Oleh karena itu,
mereka dapat berpendapat bahwa dinding sel merupakan suatu yang penting. Mereka
tidak menyadari bahwa jika sel tertentu kelihatan kosong ketika dilihat melalui
mikroskop, tak lain hanyalah karena isinya telah keluar ketika sel itu sedang
disiapkan untuk pemeriksaan mikroskopik. Kemudian diketahui bahwa sel juga
dapat ditemukan padahewan, tetapi ahli-ahli biologi pada waktu itu tidak
menduga tentang luasnya distribusi dan pentingnya sel-sel itu (Clark, 2007).
Baru
pada abad XIX para ilmuwan menyadari arti sebenarnya dari sel. Dari tahun 1838
sampai tahun 1939, 2 orang ahli fisologi jerman,Theodor Schwan dan Matthias
Jakob Schleiden, masing-masing bekerja secara sendiri-sendiri mengajukan suatu
teori sel yang baru dan revolusioner. Mereka menganggap bahwa makhluk hidup
dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks, hampir sepenuhnya
tesusun dari sel dan bahwa sel-sel ini memainkan peranan-peranan penting dalam
semua kegiatan hidup, kemudian
diketahui bahwa tidak hanya tubuh hewan dan tumbuh-tumbuhan
saja yang lebih tinggi terdiri dari banyak sel, akan tetapi setiap makhluk
hidup berasal dari perkembangan satu sel tunggal (Clark,2007).
Sel
beraneka ragam bentuk maupun ukurannya. Pada umumnya sel berukuran sangat kecil
atau mikroskopik. Sel mulai dikenal sejak ditemukannya mikroskop.
Berdasarkan ada atau tidaknya membran inti, sel dapat dibedakan menjadi dua
macam yaitu prokariotik merupakan sel yang memiliki membran inti dan eukariotik
adalah sel yang memiliki membran inti (Clark, 2007).
Sel adalah segumpal protoplasma yang berinti, sebagai individu yang
berfungsi menyelenggarakan seluruh aktivitas untuk kebutuhan hidupnya. Sel itu
setelah tumbuh dan berdeferensiasi, akan berubah bentuknya sesuai dengan
fungsinya, ada yang menjadi epidermis berfungsi untuk melindungi sel-sel
sebelah dalamnya ada yang menjadi tempat penyediaan makanan, ada yang berfungsi
menjadi tempat persediaan makanan dan lain-lain (Yekti, 1994).
Ada tiga
keistimewaan yang khas pada sel tumbuhan : dinding sel dengan selulosa, vakuola
(yang memberi tekanan dan memperbesar volume serta luas permukaan meskipun
dengan protoplasma sedikit), dan plastida, khususnya kloroplas. Vakuola dapat
ditemui pada anggota kelima dunia, namun vakuola besar di pusat sel ada pada
hampir semua sel tumbuhan, cendawan, dan beberapa protista. Kloroplas hanya
terdapat pada tumbuhan dan beberapa protista (bergantung pada golongannya)
(Suwasono, 1987).
Sel sendiri sebagai dasar menyusun suatu
organisme yang terdiri dari inti (nukleus) yang terbungkus oleh membran atau
struktur serupa tanpa membran. Tidak ada kehidupan dalam satuan yang lebih
kecil dari pada sel. Sel terbentuk hanya dengan pembelahan sel-sel sebelumnya. Sel
dicirikan oleh adanya molekul makro khusus, seperti pati dan selulosa, yang
terjadi dari ratusan sampai ribuan gula atau molekul lain selain itu sel juga
dapat dicirikan oleh adanya molekul makro seperti protein dan asam nukleat baik
DNA atau RNA yang tersusun sebagai rantai yang terdiri dari ratusan sampai
ribuan molekul. Pada tumbuhan istilah sel meliputi protoplasma dan dinding sel
yang ada sedangkan pada organisme multi sel yang ada membentuk struktur
kompleks yaitu jaringan dan organ. Sel pada organisme multi sel tidak sama satu
dengan lainnya tetapi masing-masing mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.
Pada awalnya struktur dinding sel yang ada pada tumbuhan dianggap sebagai sel
mati hasil ekskresi zat hidup dalam sel akan tetapi baru-baru ini makin banyak
ditemui bukti bahwa ada satuan organik yang ada diantara protoplasma dan
dinding, khususnya pada sel muda (Kamajaya, 1996).
Sel tumbuhan mempunyai bentuk yang
bermacam-macam. Ada yang berbentuk peluru, prisma, dan memanjang seperti rambut
atau seperti ular. Sel tumbuhan mempunyai dua bagian pokok yang berbeda dari
hewan yaitu vakuola, plastida dan dinding sel. Vakuola dan plastida merupakan
bagian hidup dari sel tumbuhan dan disebut protoplas. Sedangkan dinding sel
yang berfungsi untuk melindungi isi sel atau lumen yang ada di protoplasma
disebut bagian sel yang mati. Hal ini terlihat pada sel gabus tumbuhan yang
tergolong sel mati karena hanya memiliki inti sel dan sitoplasma, sehingga
ruang antar selnya kosong. Bentuk sel gabus heksagonal, tersusun rapat antara
satu dan lainnya (Pramesti, 2000).
BAHAN DAN
METODE
Bahan
dan Alat
Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini
adalah; sel cyticus t.s
stem.
Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum
ini adalah :
a.
Mikroskop, digunakan
untuk melihat sel-sel tanaman atau benda yang berukuran mikro.
b.
Buku
gambar, untuk menggambar microskop dan sel.
c.
Pensil
warna, untuk mewarnai gambar yang telah digambar pada buku gambar.
d.
Alat
tulis, untuk mencatat materi apa yang telah diberikan oleh asisten.
Waktu
dan Tempat
Praktikum
ini dilaksanakan pada hari Kamis
tanggal 02 Oktober 2014
pukul 08.00 – 10.00 WITA. Tempat pelaksanaan di Laboratorium Budidaya Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat.
Prosedur
Kerja
Pelaksanaan praktikum ini meliputi dua
tahapan dalam pelaksanaan praktikum yaitu :
Pelaksanaan
1.
Mencari bidang
penglihatan.
2.
Mencari bayangan
sediaan.
3.
Mempersiapkan bahan
untuk diamati.
4.
Memelihara mikroskop.
5.
Pengukuran
mikroskopis/mikrometri.
Pengamatan
Ø
Mengamati bagian-bagian
mikroskop dan menggambarkannya secara visual serta memberikan keterangan pada
tiap-tiap bagian pada gambar.
Ø
Mengamati
bagian-bagian sel menggambarkannya secara visual serta memberikan keterangan
pada tiap-tiap bagian pada gambar.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil dari praktikum ini berupa
beberapa data pengamatan yang dapat dilihat pada beberapa tabel berikut :
Tabel 1. Hasil pengamatan bagian-bagian mikroskop
|
Keterangan
1.
Lensa.
2.
Tabung okuler
3.
Revolver
4.
Lensa objektif
perbesaran lemah
5.
Lensa objektif
perbesaran kuat
6.
Meja benda
7.
Penjepit
8.
Kaki mikroskop
9.
Cermin
10. Diafragma
11. Lensa
mikroskop
12. Pemulas
halus
13. Pemutar
kasar
|
Tabel 2. Hasil pengamatan bagian-bagian sel
|
Keterangan
Sel
cyticus t.s stem
|
Pembahasan
Eyepiece/oculars
(lensa okuler) berfungsi untuk membesarkan bayangan yang dibentuk lensa
obyektif. Revolving nosepiece (lensa
pemutar objektif) berfungsi untuk memutar lensa obyektif sehingga mengubah
pembesaran. Observation tube (tabung
pengamatan/tabung okuler) berfungsi untuk pengamatan benda. Stage (meja benda) berfungsi untuk
meletakkan benda. Condensen berfungsi
untuk mengumpulkan cahaya agar tertuju kelensa objektif. Objektivelense (lensa objektif) berfungsi untuk memperbesar
spesimen.. Diopter adjustment ring
(cincin pengatur diopter) berfungsi untuk menyamakan fokus. Interpupilar distance adjustment knop berfungsi
untuk mengatur jarak interpupilar. Specimen
holder berfungsi untuk menjepit
spesimen. Illuminator berfungsi Sebagai sumber cahaya. Vertical feed knop (sekrup pengatur
vertikal) berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan objek gelas. Horizontal feed knop (sekrup pengatur
horizontal) berfungsi untuk menggeser ke kanan/kiri obyek gelas. Coarse focus knop (sekrup fokus kasar)
berfungsi menaikturunkan meja benda (untuk mencari fokus) secara kasar dan
cepat. Fine focus knop (sekrup fokus
halus) berfungsi Menaik turunkan meja secara halus dan cepat. Observation tube securing knop (sekrup
pengencang tabung okuler) berfungsi Untuk mengencangkan tabung okuler. Condenser adjustment knop (sekrup
pengatur kondenser) berfungsi Untuk menaikturunkan kondenser.
Oculars
eyepiece (lensa okuler) berfungsi untuk membesarkan bayangan
yang dibentuk lensa obyektif. Zoom control knop (sekrup pengatur
pembesaran) berfungsi untuk memutar obyektif sehingga mengubah pembesaran. Focusing knop (sekrup pengatur
pembesaran) berfungsi untuk mengatur fokusnya spesimen yang akan dilihat. Stage plate berfungsi sebagai tempat
pelat spesimen diletakkan. Stage clip berfungsi untuk menjepit
spesimen.
Dari percobaan ini,
hasil yang kami dapat adalah mengetahui
bagaimana bentuk sel cyticus t.s stem dan
mendapatkan pengetahuan tentang microskop. sel cyticus t.s stem memiliki ruang kosong yang berbentuk bulat tidak
sempurna pada bagian tengahnya, bentuk yang kami amati hampir menyerupai bentuk
bintang dan memiliki warna yang berbeda antara bagian luar dan bagian tengah.
Microskop cahaya hanya dapat
digunakan apabila ada cahaya secara langsung baik cahaya matahari maupun cahaya
lampu. Sehingga, microskop cahaya dapat digunakan meskipun didalam hutan,
asalkan terdapat sinar matahari.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Percobaan
yang telah dilakukan menghasilakan kesimpulan sebagai berikut :
1. Untuk
melihat benda yang tidak bisa dilihat dengan mata, maka kita memerlukan alat
bantu untuk melihat benda tersebut adalah mikroskop.
2. Pembesaran
suatu mikroskop merupakan hasil kali antara perbesaran gabungan dari lensa
obyektif dan lensa okuler.
3. Mikroskop
terdiri dari bagian-bagian yang dikelompokkan atas bagian mekanis dan bagian
optik.
4. Dengan
mempelajari pengenalan mikroskop, akan memudahkan praktikan dalam melakukan
peneltian yang melibatkan penggunan mikroskop.
5. Sel hidup adalah sel yang masih menunjukkan
aktivitas kehidupan yang ditunjukkan dengan adanya bagian-bagian protoplas
dalam sel atau dengan adanya hasil metabolisme yang berupa bahan ergastik.
Sedangkan sel mati hanya berpa ruang kosong yang dibatasi oleh dinding sel.
6. Sel hidup antara lain pada kunyit, bayam, daun
hydrilla, dan sawi sedangkan sel mati terdapat pada sel gabus ubi kayu.
Saran
Adapun saran yang diberikan oleh penulis
adalah sebaiknya dalam melakukan percobaan, di perlukan ketelitian agar tidak
terjadi kesalahan, serta ada baiknya alat dan bahan yang akan digunakan lebih
dilengkapi, sehingga menunjang proses kerja pada saat melakukan praktek.
DAFTAR
PUSTAKA
Clark, L
George. 2007. Ilmu Pengetahuan
Populer Jilid 5.PT. Widyadara :Yogyakarta.
Kamajaya.1996.
Sains Biologi. Ganesa Exact. Bandung.
Pramesti, Hening Tjaturina. 2000. Mikroskop dan Sel FK. Unlam. Banjarbaru.
Purba, M dan kawan-kawan. 1999. Kimia. Erlangga. Jakarta.
Stanfield,
William, dkk. 2006. Biologi
Molekuler dan Sel.Erlangga : Jakarta.
Volk dan Wheeler. 1984. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid I. Erlangga.
Jakarta.
Widyatmoko,
Arif. 2008. Mengenal Laboratorium
Biologi.Erlangga : Jakarta
Yekti, S. 1994. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar